Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di level Rp 15.620 pada Kamis sore (8/12/2022). Sebelumnya pada Rabu (7/12/2022), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp15.63 dan jika dicermati lebih detail, nilai tukar mata uang Garuda menguat 16 poin. Pengamat Pasar Keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan, fluktuasi rupiah utamanya masih disebabkan sentimen internal dan juga eksternal.
Dari faktor eksternal, nilai tukar rupiah terdorong sentimen indeks dolar AS yang mengalami penurunan karena investor menimbang prospek kebijakan Federal Reserve di tengah kekhawatiran yang membara bahwa suku bunga tinggi dapat memicu resesi. "Sementara investor telah mengantisipasi Fed akan segera memperlambat laju pengetatannya, data ketenagakerjaan, jasa dan pabrik AS yang optimis baru baru ini telah menambah ketidakpastian investor atas prospek kebijakan," ucap Ibrahim dalam analisanya, Kamis (8/12/2022). Untuk faktor internal, Indonesia masih punya modal untuk bisa membuat ekonomi tumbuh positif tahun depan kendati ketidakpastian global tahun depan menjadi faktor penghambat, yakni resesi.
Kunci agar Indonesia dapat menghadapi gejolak global yakni dengan menguatkan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah. Kemudian gejolak global ini bisa disikapi dengan optimisme tetapi tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi di masa datang. Dengan adanya sederet faktor tersebut, Ibrahim memprediksi nilai tukar mata uang Garuda pada besok (8/12/2022) masih mengalami fluktuasi dan cenderung mengalami pelemahan.
"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntangRp15.600 hingga Rp15.670," pungkasnya.